30 juni 2017
category:
Desain Tangga - Kategori Lainnya
Bismillahirrahmanirrahim
Jika anda menyenangi artikel artikel kami, donasikan sedikit waktu like FP kami di bawah ini, dan share artikel artikel kami. setiap sharing dari anda adalah semangat baru buat kami untuk terus berkarya. Semoga bermanfaat!!!!
Berbagai inspirasi desain dari pallet bekas
Aneka kerajinan tangan dari barang bekas
Membangun portofolio desain arsitektur
Desain inspiratif dari bronjong batu
Prinsip prinsip desain warna
Desain furniture inspiratif dari kardus bekas
Desain masjid minimalis
SIPTB
Perumahan modern minimalis di kota makassar
Kumpulan sayembara arsitektur terbaru
category:
Desain Tangga - Kategori Lainnya
Bismillahirrahmanirrahim
- بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Mengenal eleman pembentuk sebuah tangga
Di antara hal hal yang dapat memudahkan kita dalam mendesain sebuah tangga adalah mengenal elemen elemen desain pembentuk sebuah tangga. Dengan mengenal karakteristik dari setiap elemen tersebut kita dapat dengan mudah mengkombinasikan setiap elemen sesuai dengan porsi dan kasus tangga yang sedang di hadapi, karena setiap kasus akan menghasilkan produk tangga yang berbeda pula. Kasus akan berkutat pada seputar ketersediaan ruang bagi area tangga, ketinggian lantai yang akan di tempuh sebuah tangga, kondisi existing ruang dan lainnya.
image courtesy by brencollc |
Elemen elemen tersebut secara garis besar dapat di bagi kedalam lima kelompok besar yaitu antara lain antrede atau runway atau pijakan, optrede atau rise atau ketinggian pijakan, antrede dan optrede ini kemudian lebih kita kenal dengan anak tangga. Bordes atau "rest area", railing tangga dan structure dari tangga itu sendiri. Lima hal inilah yang akan menjadi fokus pembahasan pada artikel kita Kali ini, berikut mengenal elemen pembentuk sebuah tangga.
Mencari informasi arsitektur, di sini saja!!! Gunakan kolom search di kanan atas
untuk menemukan informasi yang anda butuhkan, ketikkan kata kunci anda
dan klik search. atau gunakan pencarian dengan kategori di kiri kanan
website ini, dan atau skrol untuk melanjutkan membaca artikel. Selamat
berselancar =)
image courtesy by rona |
1. Antrade
Antrade atau pijakan tangga sesuai namanya merupakan area yang di pijak pada sebuah tangga dan bisa di katakan sebagai komponen utama tangga, bagaimana tidak tangga tanpa pijakan bukan tangga lagi namanya tapi selonjoran atau seluncuran. Ukuran minimal dari panjang pijakan adalah sepanjang tapak kaki orang dewasa lebih sedikit, adapun ukuran maksimalnya di sesuaikan dengan kenyamanan dan kondisi atau kasus tangga. Ukuran lebarnya minimal selebar bahu orang dewasa lebih sedikit dan ukuran maksimalnya bisa jadi tidak terbatas.
Optrade atau rise atau ketinggian pijakan tangga merupakan area tangga yang mewakili ketinggian setiap anak tangga umumnya memiliki dimensi yang sama untuk seluruh anak tangga pada tangga yang sama. Penentuan dimensi ketinggian sangat di pengaruhi oleh kenyamanan pengguna, ketinggian maximal sama dengan panjang antredenya lebih dari itu tidak kami rekomendasikan karena tangga akan sangat curam dan berbahaya, adapun ketinggian minimalnya berada di antara 18-20 cm.
image courtesy by graah |
3.Bordes
Bordes atau "rest area" merupakan area yang cukup besar pada tangga yang di gunakan sebagai tempat beristirahat sejenak sebelum lanjut menyusuri sebuah tangga, pada prinsipnya bordes ini merupakan anak tangga yang besar dengan ukuran panjangnya sama dengan ukuran lebar tangga. Bordes menjadi kebutuhan utama pada tangga dengan jarak tempuh yang tinggi, umumnya tangga memiliki sebuah bordes namun bisa juga tanpa bordes atau bahkan memiliki Dua bordes atau lebih
image courtesy by pinterest |
4. Railing
Selain berfungsi sebagai pengaman tangga railing berfungsi juga sebagai penopang pengguna ketika menyusuri sebuah tangga. Railing ini secara garis besar terbagi kedalam dua bagian lagi, yaitu handrail atau area pegangan dan railing itu sendiri. Terkadang handrail menempel pada dinding yang mengapit tangga dan tidak membutuhkan railing sebagai strukturnya. Untuk ketinggian railing di sesuaikan dengan kenyamanan dan keamanan pengguna yaitu berada pada ketinggian 80-100 cm dari setiap permukaan pijakan.
image courtesy by palmspringweldings |
5. Struktur Tangga
Struktur tangga sangat di pengaruhi oleh bentuk tangga, bisa mengapit anak tangga dan atau berada di Salah satu sisi tangga. Yang paling umum kita temukan adalah yang mengapit kedua sisi tangga ini disebabkan karena capaiannya cukup mudah untuk dikerjakan pekerja bangunan dimana saja. Adapun struktur yang berada di Salah satu sisi tangga yang meberikan kesan melayang pada tangga ini Masih Belum umum kita temukan. Bahan struktur tangga bisa penggunaan kayu, besi baja atau beton bertulang.
Jika anda menyenangi artikel artikel kami, donasikan sedikit waktu like FP kami di bawah ini, dan share artikel artikel kami. setiap sharing dari anda adalah semangat baru buat kami untuk terus berkarya. Semoga bermanfaat!!!!
Aneka kerajinan tangan dari barang bekas
Membangun portofolio desain arsitektur
Desain inspiratif dari bronjong batu
Prinsip prinsip desain warna
Desain furniture inspiratif dari kardus bekas
Desain masjid minimalis
SIPTB
Perumahan modern minimalis di kota makassar
Kumpulan sayembara arsitektur terbaru
Custom Search