3 februari 2017
Bismillahirrahmanirrahim
Salah satu elemen desain yang sangat penting dalam pengelolaan desain adalah atap rumah, selain menjadi elemen fungsional pada bangunan atap juga memiliki peran dalam pengelolaan bentuk estetika bangunan sehingga mengelola desain atap dengan tepat adalah salah satu hal penting dalam rangkaian proses desain. Bentuk atap ini sangat beragam wujudnya, bisa berupa atap limas. atap pelana, atap datar dengan dak beton, atap miring seperti pada artikel ini atau bentuk bentuk lainnya yang umum di gunakan dalam mengeksekusi sebuah desain atap.
Bismillahirrahmanirrahim
- بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
13 transformasi model atap rumah miring ke sampingSalah satu elemen desain yang sangat penting dalam pengelolaan desain adalah atap rumah, selain menjadi elemen fungsional pada bangunan atap juga memiliki peran dalam pengelolaan bentuk estetika bangunan sehingga mengelola desain atap dengan tepat adalah salah satu hal penting dalam rangkaian proses desain. Bentuk atap ini sangat beragam wujudnya, bisa berupa atap limas. atap pelana, atap datar dengan dak beton, atap miring seperti pada artikel ini atau bentuk bentuk lainnya yang umum di gunakan dalam mengeksekusi sebuah desain atap.
Di kesempatan kita kali ini kita akan membahas 13 transformasi bentuk atap miring ke samping yang dengan referensi ini kami berharap dapat menambah wawasan anda mengenai atap miring yang kedepannya bisa anda gunakan dalam desain desain rumah atau projek yang sedang anda kerjakan!
Berbeda dengan atap perisai, atap pelana ketika di aplikasikan mengikuti arah denah maka akan di ikuti dengan permainan tinggi dinding pada ruang ruang tertentu agar penerapan model atap ini menjadi memungkinkan untuk mengikuti arah denah. Hasilnyapun akan sangat menarik, namun yang perlu ti perhatikan adalah sirkulasi di antara pertemuan atap atap tersebut.
Atap di bending atau di lengkungkan ke-sisi dalam atau sebaliknya, ada dua hal yang perlu di perhatikan ketika melengkungkan atap ini, yang pertama adalah kemiringan atap agar tidak terlalu landai hal ini dapat menyebabkan genangan pada posisi cekungan atap, dan yang kedua adalah diameter cekungan sebaiknya tidak terlalu cekung agar kesan atap serong masih dapat di rasakan.
Atap di jajar dengan orientasi kemiringan yang sama, ketika menjajar atap seperti contoh kita kali ini drainase atap akan menjadi isu utama untuk di perhatikan, Pertemuan atap dengan dinding akan mudah bocor dan merembes apabila tidak ditreatmen dengan baik. Sebaiknya menggunankan drainase air yang lebar dan sedikit lebih dalam dengan pipa pembuangan yang juga lebih lebar untuk solusi drainasenya.
Atap di jajar dengan orientasi atap bersebelahan, Secara umum tidak akan ada banyak masalah ketika menggunakan model tranformasi ini, cukup dengan memperhatikan over stage atap terhadap dinding agar tidak ada rembesan air dari dinding dan sebaiknya juga gunakan kemiringan atap yang normal antara 25 derajat - 30 derajat.
Dengan menggunakan derajat kemiringan atap yang sama, kemudian atap di jajar dengan bubungan atap yang hampir bertemu. Sebaiknya ketika mengaplikasikan transformasi ini anda memastikan ada perbedaan posisi denah untuk masing masing atap, atau denah tidak sejajar atau lurus. Dalam kondisi denah yang sejajar atau lurus kesan estetis akan sangat sulit di dapatkan.
Atap dijajar dengan bubungan atap yang berhadapan, Hampir serupa dengan transformasi atap kita di atas hanya saja ada perbedaan kemiringan untuk masing masing atap, perbedaan ini akan memberikan gate yang cukup tinggi antara kedua bubungan atap dan dalam kasus ini aplikasi pada denah yang sejajar atau lurus masih sangat mungkin untuk di lakukan .
Atap di tekuk kedalam menyerupai sebuah buku yang di buka, baik dalam komposisi simetris maupun asimetris seperti pada contoh kita kali ini. Dan transformasi seperti ini memang lebih menarik di aplikasikan pada komposisi asimetrisnya, menggunakan kemiringan atap yang berbeda antara atap yang satu dan lainnya akan semakin memperkuat kesan asimetris tersebut.
Atap di susun dan berorientasi pada kemiringan berbeda, konsekuensi dari penggunaan atap ini adalah akan mengesankan dua bangunan yang berbeda antara area ruang yang satu dengan yang lainnya, bahasa arsitekturnya kira kira adalah menyamarkan unitinya atau kesatuan bentuknya, nah untuk mentaktisi hal ini cukup dengan menggunakan warna atau material dinding yang sama untuk masing masing ruang pemikul atap.
Atap menerus menyatu dengan dinding, transformasi bentuk atap yang satu ini memang sangat menarik dan cukup populer di aplikasikan pada bangunan bangunan modern dan kontemporer saat ini, penggunaan material atap yang juga sekaligus berfungsi sebagai dinding adalah menjadi ciri dari model ini, sehingga mengetahui ketersediaan material tersebut di kota kita adalah hal yang harus sudah di lakukan sebelum menentukan model atap bangunan.
Atap menerus ke lantai bangunan, Dari sisi bentuknya memang atap seakan akan menerus hingga ke lantai bangunan, namun konstruksi dan materialnya tidak demikian. Peran lisplank atap sangat penting dalam transformasi bentuk atap yang satu ini, dimana sejatinya lisplank inilah yang akan memberikan kesan atap menerus hingga kelantai bangunan.
Derajat kemiringan atap di tinggikan, Derajat kemiringan atap yang di tinggikan akan memberikan kesan ekstrim atau curam pada bangunan, sehingga membagi bangunan kedalam lekukan lekukan denah akan sangat efektif untuk menyeimbangkan komposisi bangunan denga model atap seperti ini.
Derajat kemiringan atap di landaikan. Pada engle tertentu model atap dengan kemiringan yang landai ini akan memberikan kesan atap yang flat dan datar, sehingga ketika memilih model atap ini sebaiknya atap tidak di orientasikan kebelakang atau kedepan bangunan tetapi kesamping kiri maupun kanan bangunan.
Atap yang ketiga kita kali ini masih beratap serong dengan denah atap berbentuk L dimana kaki L nya merupakan posisi jurai atau jatuhan airnya. Atap seperti ini umumnya mengikuti model denahnya, yang perlu di perhatian dalam penggunaan atap ini adalah kemiringan atap yang digunakan sebaiknya cukup landai agar tidak menciptakan dimensi yang tidak proporsional antara dinding pemikul bumbungan atap dan dinding pemikul jurai atap.
Daftar isi
- 1. Atap mengikuti arah denah
- 2. Atap di tekuk
- 3. Atap di jajar dengan orientasi kemiringan yang sama
- 4. Atap di jajar dengan orientasi atap bersebelahan
- 5. Atap di jajar dengan bubungan atap yang hampir bertemu
- 6. Atap dijajar dengan bubungan atap yang berhadapan
- 7. Atap di tekuk kedalam
- 8. Atap di susun Zigzag
- 9. Atap menerus menyatu dengan dinding
- 10. Atap menerus ke lantai bangunan
- 11. Derajat kemiringan atap di tinggikan.
- 12. Derajat kemiringan atap di landaikan
- 13. Atap serong berbentuk L
1. Atap mengikuti arah denah
Berbeda dengan atap perisai, atap pelana ketika di aplikasikan mengikuti arah denah maka akan di ikuti dengan permainan tinggi dinding pada ruang ruang tertentu agar penerapan model atap ini menjadi memungkinkan untuk mengikuti arah denah. Hasilnyapun akan sangat menarik, namun yang perlu ti perhatikan adalah sirkulasi di antara pertemuan atap atap tersebut.
akses terus ribuan informasi arsitektur terupdate!
model atap rumah miring ke samping |
2. Atap di bending
Atap di bending atau di lengkungkan ke-sisi dalam atau sebaliknya, ada dua hal yang perlu di perhatikan ketika melengkungkan atap ini, yang pertama adalah kemiringan atap agar tidak terlalu landai hal ini dapat menyebabkan genangan pada posisi cekungan atap, dan yang kedua adalah diameter cekungan sebaiknya tidak terlalu cekung agar kesan atap serong masih dapat di rasakan.
Mencari
artikel arsitektur, di sini saja!!! Gunakan kolom search di kanan atas
untuk menemukan informasi yang anda butuhkan, ketikkan kata kunci anda
dan klik search. atau gunakan pencarian dengan kategori di kiri kanan
website ini, dan atau skrol untuk melanjutkan membaca artikel. Selamat
berselancar =)
model atap rumah miring ke samping |
3. Atap di jajar dengan orientasi kemiringan yang sama
Atap di jajar dengan orientasi kemiringan yang sama, ketika menjajar atap seperti contoh kita kali ini drainase atap akan menjadi isu utama untuk di perhatikan, Pertemuan atap dengan dinding akan mudah bocor dan merembes apabila tidak ditreatmen dengan baik. Sebaiknya menggunankan drainase air yang lebar dan sedikit lebih dalam dengan pipa pembuangan yang juga lebih lebar untuk solusi drainasenya.
model atap rumah miring ke samping |
4. Atap di jajar dengan orientasi atap bersebelahan
Atap di jajar dengan orientasi atap bersebelahan, Secara umum tidak akan ada banyak masalah ketika menggunakan model tranformasi ini, cukup dengan memperhatikan over stage atap terhadap dinding agar tidak ada rembesan air dari dinding dan sebaiknya juga gunakan kemiringan atap yang normal antara 25 derajat - 30 derajat.
model atap rumah miring ke samping |
5. Atap di jajar dengan bubungan atap yang hampir bertemu
Dengan menggunakan derajat kemiringan atap yang sama, kemudian atap di jajar dengan bubungan atap yang hampir bertemu. Sebaiknya ketika mengaplikasikan transformasi ini anda memastikan ada perbedaan posisi denah untuk masing masing atap, atau denah tidak sejajar atau lurus. Dalam kondisi denah yang sejajar atau lurus kesan estetis akan sangat sulit di dapatkan.
model atap rumah miring ke samping |
6.Atap dijajar dengan bubungan atap yang berhadapan
Atap dijajar dengan bubungan atap yang berhadapan, Hampir serupa dengan transformasi atap kita di atas hanya saja ada perbedaan kemiringan untuk masing masing atap, perbedaan ini akan memberikan gate yang cukup tinggi antara kedua bubungan atap dan dalam kasus ini aplikasi pada denah yang sejajar atau lurus masih sangat mungkin untuk di lakukan .
model atap rumah miring ke samping |
7. Atap di tekuk kedalam
Atap di tekuk kedalam menyerupai sebuah buku yang di buka, baik dalam komposisi simetris maupun asimetris seperti pada contoh kita kali ini. Dan transformasi seperti ini memang lebih menarik di aplikasikan pada komposisi asimetrisnya, menggunakan kemiringan atap yang berbeda antara atap yang satu dan lainnya akan semakin memperkuat kesan asimetris tersebut.
model atap rumah miring ke samping |
8. Atap di susun Zigzag
Atap di susun dan berorientasi pada kemiringan berbeda, konsekuensi dari penggunaan atap ini adalah akan mengesankan dua bangunan yang berbeda antara area ruang yang satu dengan yang lainnya, bahasa arsitekturnya kira kira adalah menyamarkan unitinya atau kesatuan bentuknya, nah untuk mentaktisi hal ini cukup dengan menggunakan warna atau material dinding yang sama untuk masing masing ruang pemikul atap.
model atap rumah miring ke samping |
9. Atap menerus menyatu dengan dinding
Atap menerus menyatu dengan dinding, transformasi bentuk atap yang satu ini memang sangat menarik dan cukup populer di aplikasikan pada bangunan bangunan modern dan kontemporer saat ini, penggunaan material atap yang juga sekaligus berfungsi sebagai dinding adalah menjadi ciri dari model ini, sehingga mengetahui ketersediaan material tersebut di kota kita adalah hal yang harus sudah di lakukan sebelum menentukan model atap bangunan.
model atap rumah miring ke samping |
10. Atap menerus ke lantai bangunan
Atap menerus ke lantai bangunan, Dari sisi bentuknya memang atap seakan akan menerus hingga ke lantai bangunan, namun konstruksi dan materialnya tidak demikian. Peran lisplank atap sangat penting dalam transformasi bentuk atap yang satu ini, dimana sejatinya lisplank inilah yang akan memberikan kesan atap menerus hingga kelantai bangunan.
model atap rumah miring ke samping |
11. Derajat kemiringan atap di tinggikan.
Derajat kemiringan atap di tinggikan, Derajat kemiringan atap yang di tinggikan akan memberikan kesan ekstrim atau curam pada bangunan, sehingga membagi bangunan kedalam lekukan lekukan denah akan sangat efektif untuk menyeimbangkan komposisi bangunan denga model atap seperti ini.
model atap rumah miring ke samping |
12. Derajat kemiringan atap di landaikan
Derajat kemiringan atap di landaikan. Pada engle tertentu model atap dengan kemiringan yang landai ini akan memberikan kesan atap yang flat dan datar, sehingga ketika memilih model atap ini sebaiknya atap tidak di orientasikan kebelakang atau kedepan bangunan tetapi kesamping kiri maupun kanan bangunan.
model atap rumah miring ke samping |
13. Atap serong berbentuk L
Atap yang ketiga kita kali ini masih beratap serong dengan denah atap berbentuk L dimana kaki L nya merupakan posisi jurai atau jatuhan airnya. Atap seperti ini umumnya mengikuti model denahnya, yang perlu di perhatian dalam penggunaan atap ini adalah kemiringan atap yang digunakan sebaiknya cukup landai agar tidak menciptakan dimensi yang tidak proporsional antara dinding pemikul bumbungan atap dan dinding pemikul jurai atap.
model atap rumah miring ke samping |
LIHAT SEMUA KATEGORI ARTIKEL DI SINI
Model rumah minimalis 2020
jasa arsitek dan kontraktor Makassar
Melayani seluruh indonesia Hubungi WA:081241644892
untuk berbagai contoh desain lainnya: